Banyuasin, WartaKitaNews.com – Sebagian besar tokoh terkemuka dan terkenal di kabupaten Banyuasin, tidak ada yang tidak mengenal KH Kaharuddin Aziz, beliau adalah seorang tokoh yang cukup terkenal dan berpengaruh di kabupaten Banyuasin ini.
KH Kaharuddin Aziz lahir di Pangkalan Balai pada hari Sabtu tanggal 13 Oktober 1934 dari orang tua yang bernama H Abdul Aziz yang lebih dikenal dengan nama depati Aziz, Pasirah Pangkalan Balai, dan ibu yang bernama Hj Zainur Binti Ali Rohman.
Tokoh Nahdatul Ulama (NU) Sumatera Selatan (Sumsel) yang sederhana ini, mulai mengenyam pendidikan pada tahun 1940 hingga tahun 1942 sebagai siswa di Sekolah Volkscool Onderways, lalu dilanjutkan dengan bersekolah di Sekolah Soto Kokuming Shogagko pada tahun 1942 sampai dengan tahun 1945.
Lalu pada tahun 1945 hingga tahun 1949, beliau melanjutkan pendidikan di Madrasah Al Islahiyah dibawah asuhan KH Abdul Hamid Al Mashri Pangkalan Balai.
Selanjutnya pada tahun 1949 hingga tahun 1954, tokoh yang cukup berpengaruh di kabupaten Banyuasin ini, melanjutkan pendidikannya di Sekolah Taman Siswa Palembang, dan juga di Sekolah Guru Besar (SGB) Palembang pada tahun 1950 sampai dengan tahun 1954.
Tidak hanya pendidikan formal tempat KH Kaharuddin Aziz menimbah ilmu, namun beliau juga memperdalam ilmu agama kepada beberapa ulama besar dan terkenal, diantaranya adalah KH. Abdul Hamid Akil, KH. M. Zen Syukri, dan KH. Rosyid Sodiq.
Diawal karir beliau, pada tahun 1954 hingga tahun 1955, beliau menjadi guru besar di Sekolah Rakyat (SR) Pangkalan Balai, dan seiring berjalannya waktu, beliau mengembangkan karir politiknya dengan menjadi anggota DPR Swatantra Tingkat II di kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1959, serta anggota Dewan Pemerintahan Daerah (DPD) Tingkat II kabupaten Musi Banyuasin di Palembang pada tahun 1959.
Tidak hanya sukses berkarir dibidang politik, beliau ini juga aktif berorganisasi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan beliau yang sukses menjabat sebagai Ketua Pusat Koperasi Konsumsi Kabupaten Musi Banyuasin di Palembang pada tahun 1961 sampai dengan tahun 1963, serta pernah juga memegang jabatan sebagai Sekretaris Gabungan Koperasi Syailendra Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 1963 hingga tahun 1967.
Tidak hanya itu saja perjalanan karir beliau. Pada tahun 1967 hingga tahun 1971, beliau merupakan anggota Badan Pemerintahan Hairan (BPH) kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu, serta kembali menjadi anggota DPRD kabupaten Musi Banyuasin pada tahun 1977 hingga tahun 1982, dan di tahun 1983 sampai dengan tahun 1987, beliau dipercaya sebagai Sekretaris KOPASS (Koperasi Angkutan Sumatera Selatan), sedangkan di tahun 1993 sampai dengan tahun 1995, beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Pusat Koperasi Pondok Pesantren Se Sumatera Selatan, dan pada tahun 1999 hingga tahun 2004, beliau terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
KH Kaharuddin Aziz merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang sangat dihormati, dan berpengaruh di kalangan NU di Sumatera Selatan.
Beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, bijaksana, dan selalu berusaha untuk memajukan agama Islam dan kesejahteraan umat.
Kiprah beliau dalam dunia NU dan kegiatan sosial keagamaan di daerahnya menjadi bukti nyata dari komitmennya terhadap nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
KH Kaharuddin Aziz menikah dengan empat orang istri dan dikaruniai 12 orang anak, 27 orang cucu, dan 13 orang cicit. Beliau menikah pertama kali dengan Hj. Hasunah Binti Abdul Rahman pada 1954, kemudian menikah lagi dengan Hj. Djamila Binti Khiteer Marikar pada 1965 (almarhumah), Hj. Maryani Binti Akip pada 1971 (almarhumah), dan Yola Yolanda Binti Syafran Amin pada 2022.
Keluarga besar KH Kaharuddin Aziz terus mengenang perjuangan dan warisan yang beliau tinggalkan, serta mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang luhur bagi generasi berikutnya.
Seiring dengan perjalanan panjang kehidupan KH Kaharuddin Aziz, beliau telah menorehkan sejarah yang luar biasa, baik dalam bidang pendidikan, pemerintahan, sosial, maupun keagamaan. Sebagai tokoh legendaris Kabupaten Banyuasin dan seorang ulama NU, beliau telah memberi dampak yang besar bagi masyarakat Sumatera Selatan, terutama dalam memperkokoh nilai-nilai Islam dan menciptakan kesejahteraan bagi umat.
Sejarah kehidupan KH Kaharuddin Aziz ini diharapkan akan terus dikenang oleh anak cucu dan cicit beliau, sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa beliau yang tak ternilai. Dalam setiap langkah hidupnya, KH Kaharuddin Aziz menjadi teladan bagi banyak orang, tidak hanya dalam bidang agama, tetapi juga dalam berkontribusi bagi kemajuan masyarakat dan bangsa.
Dengan berbagai pengalaman hidup yang kaya dan kontribusi yang besar, KH Kaharuddin Aziz memang layak disebut sebagai legenda dari Kabupaten Banyuasin, dan sosok yang patut dihormati dalam sejarah Nahdlatul Ulama di Sumatera Selatan. (Vilkadi)