Banyuasin, WartaKitaNews.com – Mendapat laporan adanya dugaan telah terjadi Human trafficking (perdagangan manusia). Pengurus MPC Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Banyuasin langsung bergerak.
Informasi bermula dari suami korban Y (warga Banyuasin) melaporkan dan meminta pendamping ke PP Banyuasin bahwa diduga telah terjadi upaya menyerupai human trafficking. kata ketua MPC PP Banyuasin Mashuri SH.
kepada media ini Sabtu (10/8/2024).
“Y (suami korban) ini bercerita kalau istrinya PW ditawari dan
di iming – imingi bekerja di batam, dan disediakan tiket pesawat serta akomodasi sampai ke tempat kerja, tetapi Namun Y mendapatkan kabar dari istrinya PW kalau PW bukan bekerja di batam ternyata diarahkan menuju pekan baru, tepatnya kabupaten Siak kecamatan Kandis di Desa Garut pada sebuah caffe remang – remang”. Ujar Pria disapa akrab Dimas ini menceritakan kronologi kejadian.
Hari ini juga kami PP Banyuasin dibersamai pengurus beserta suami korban berupaya melakukan penjemputan ke Kabupaten Siak, tentunya tidak lupa berkoordinasi dengan MPC PP Siak.
Setibanya di kabupaten Siak PP Banyuasin dibersamai PP Siak dan jajaran tiba di lokasi yang diduga tempat hiburan (cafe remang – remang).
” Saat penjemputan sempat terjadi cekcok hebat dan hampir ada bentrokan dengan penjaga cafe remang-remang tersebut
Alhamdulillah berkat kepiawaian saudara – saudara Pengurus PP Siak denga ketegangan bahkan hal yang tidak kita harapkan bisa saja terjadi dapat dihindari, penjemputan berjalan aman terkendali”. Imbuhnya.
Kita ucapkan terimakasih atas kerjasama rekan – rekan PP Siak sehingga upaya penjemputan berjalan sesuai yang diharapkan.
Dalam hal ini PP Banyuasin dengan kejadian ini akan mengawal persoalan ini sampai tuntas jika nanti memungkinkan ke jalur hukum. timpalnya pula.
Dimas menabahkan, menghimbau kepada pemerintah kabupaten di tingkat tertinggi sampai ke desa untuk memperhatikan angka kemiskinan dan pendidikan di Banyuasin. karena target dari sindikat human trafficking ini rata – rata masyarakat yang ada masalah ekonomi dan pendidikan yang lemah serta kurangnya edukasi tentang hal tersebut.
Tentu saja cela ini memberi peluang untuk dugaan prilaku perdagangan manusia di Banyuasin jadi semakin MERESAHKAN. Tutup Dimas.
Rilis: MPC Banyuasin