MUSI RAWAS, Wartakitanews.com – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakaran Pemuda Anti Korupsi (GEPAK) menduga pembangunan pasar kering megang sakti kecamatan megang sakti Kabupaten Musi Rawas (Mura) yang menghabiskan anggaran dana hingga Rp.2,9 Miliar lebih syarat akan penyimpangan (Mark-up) Demikian dikatakan, Heru Kurniawan, SP Ketua LSM GEPAK saat dibincangi Wartawan.

Heru meminta pihak terkait, baik itu Diperindag, inspektorat dan penegak hukum untuk melakukan kroscek dan audit terhadap proyek yang dikerjakan CV JAYA KARYA MANDIRI sebab pihaknya menilai dengan dana Rp.2,9 Miliar pembangunan pasar itu terkesan ecek-ecek tanpa mengutamakan kualitas.

“Kami sebagai masyarakat meminta pihak terkait untuk benar-benar mengkroscek dan lakukan audit pekerjaan pasar megang sakti, sebab dari data yang kami miliki mensinyalir telah terjadi mark-up dan kekurang volume terhadap proyek tersebut,” Tegas Heru.

Saat ini, lanjut penggiat anti korupsi itu bahwa saat ini dirinya dan rekan-rekan GEPAK sedang merangkum laporan dugaan penyimpangan pada Proyek Rp. 2,9 Miliar itu.

“Nanti kita akan kabari pada kawan-kawan wartawan, ketika laporan telah selesai dan kita masukkan kepihak terkait untuk tindak lanjuti temuan kami,” Cetusnya.

Sebelumnya, Dengan kondisi fisik pekerjaan yang kurang berkualitas
Kualitas hasil pelaksanaan proyek Pembangunan Pasar Kering, Pasar Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas (Mura) tahun lalu, yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 2,9 miliar lebih diduga dikerjakan asal jadi dan diragukan kualitasnya. Proyek yang diperuntukkan guna peningkatan kualitas perekonomian masyarakat Megang Sakti, dibangun tidak jauh dari bangunan Rumah Toko (Ruko) milik Pemkab Mura yang kini kondisinya dapat dikatakan terbengkalai.

Dari data yang berhasil dihimpun oleh awak redaksi media ini, proyek yang dikerjakan oleh CV JAYA KARYA MANDIRI kondisi fisiknya sekilas mungkin tanpak baik namun faktanya sangatlah memperingatinkan. pasalnya pembangunan pasar kering diwilayah itu belum lama selesai dikerjakan tetapi, kondisi lantai keramik yang terpasang sangat la mengecewakan karena bila diangkat keramik langsung lepas. Bila dilihat langsung dengan besarnya alokasi dana yang di hingga mencapai Rp.2,9 Miliar lebih itu sangatlah jauh dari kata wajar dan berkualitas, disini secara tidak langsung kontraktor pelaksana pekerjaan sangat jelas hanya terkesan mengutamakan kuantitas bukanlah kualitas pekerjaan.

Tidak hanya itu, terdapat beberapa pelapis pilar tidak ada cor semen penyangga seperti pilar-pilar lainnya
Dan dibeberapa bagian bawah kios terdapat lantai yang tidak dipasangi keramik.

Untuk mengkonfirmasi hal ini, PPTK pembangunan Pasar Megang Sakti, Andika, mengatakan telah memerintahkan pihak rekanan untuk memperbaiki bangunan yang rusak.

Sementara itu, kontraktor pelaksana CV JAYA KARYA MANDIRI telah beberapa kali dihubungi melalui via ponsel namun tidak tersambung dan hingga berita ini terbit belum ada tanggapan dari rekanan pelaksana proyek Rp. 2,9 Miliar lebih tersebut. (RUDI TANJUNG)

By Joni Karbot

Bung JK : Komisaris PT VMN, Owner WartaKitaNews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *