BANYUASIN, WartaKitaNews.Com – Guna untuk mengantisipasi mewabahnya penyakit Deman

Berdarah Dengue (DBD), di desa Suka Mulya kecamatan Betung kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan, Eko Susanto yang merupakan kepala desa (Kades) Suka Mulya, melakukan kegiatan fogging di desanya.

Orang nomer satu di desa Suka Mulya ini menerangkan, jika kegiatan fogging yang
dilaksanakan di desanya ini, adalah murni menggunakan dana dari kantong pribadinya, dengan dibantu oleh perangkat desa dan masyarakat.

Menurut Kades yang telah terpilih kembali untuk periode ke dua ini, warga yang tinggal di desanya, sudah ada yang diduga
terkena penyakit DBD. Dari itulah, guna untuk mencegah meluas penyakit
DBD tersebut, dia mengajak masyarakat yang ada di lingkungannnya untuk
melakukan pencegahan dengan melakukan fogging, dengan dibantu oleh perangkat desa.

“Fogging yang kita lakukan adalah murni dari dana sendiri, dan dibantu oleh perangkat desa serta masyarakat,” terangnya, Senin (27/12/21).

Lebih lanjut Eko Susanto juga menjelaskan, jika dilakukannya fogging
ini, adalah untuk pencegahan agar masyarakat dapat terhindar dari
penyakit DBD

“Karena diduga, telah ada masyarakat yang sudah
terjangkit penyakit DBD, maka saya mengajak
masyarakat, untuk melakukan kegiatan fogging ini,”
tambahnya.

Sementara camat Betung N.Sobir, S.Sos, sangat mengapresiasi kegiatan
fogging yang dilakukan oleh kepala desa Suka Mulya ini, dan dia juga
menghimbau kepada masyarakat, supaya dapat selalu menjaga kebersihan
lingkungan, agar dapat terhidar dari penyakit DBD yang disebakan oleh
nyamuk Aedes aegypti.

Menurut M.Sobir, selain dengan melakukan fogging, pencegahan demam
berdarah yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah
kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus.

“Yaitu dengan menguras, atau membersihkan tempat yang sering dijadikan
tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat
penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain. Lalu
menutup. Yaitu menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti
drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan memanfaatkan kembali
atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi
tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah,” terangnya.

Adapun yang dimaksud dengan Plus, kata M.Sobir, adalah segala bentuk
kegiatan pencegahan, seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau
anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan lain sebagainya.

Dari itulah M.Sobir berharap, agar kegiatan yang dilakukan oleh Eko Susanto ini, dapat diikuti oleh masyarakat lain
yang ada di wilayah kecamatan Betung. (Vilkadi)

By Vilkadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *