Palembang, WartaKitaNews.com – Kehidupan selalu menyajikan pilihan. Namun, dedikasi, perjuangan dan pengorbanan demi merajut persatuan dan kesatuan anak bangsa adalah bentuk kemuliaan dan sebuah teladan. Itulah yang tertanam kuat dari lahirnya FKPPI yang kemudian didalamnya melahirkan Generasi Muda (GM) FKPPI pada 12 September 1995 hingga detik ini.

Mendekati garis finish tahun 2021, KB FKPPI Sumsel menyelenggarakan Rapimda FKPPI Sumsel demi terciptanya rancangan grand design program kerja yang berkelanjutan, acuan persiapan estafet kepemimpinan selanjutnya serta menjadi bahan menuju Munas X FKPPI di Jakarta pada 20-22 Desember nanti.

Namun, yang menjadi perhatian banyak pihak terutama para Dewan Penasihat FKPPI yang paham dengan AD ART dan histori adalah disaat yang bersamaan ada juga upaya memperkeruh suasana dengan Musyawarah Daerah (Musda) GM FKPPI versi Deliar Hans di Hotel Amaris, Kamis (16/12/2021).

Seperti yang telah ditegaskan oleh Dr.H.Nasrun Umar selaku PLT Ketua KB FKPPI Sumsel sekaligus orang dekat Gubernur Sumsel H.Herman Deru bahwa,

“Perlu disadari FKPPI lahir dari nilai patriotisme dan nasionalisme yang tinggi.

Sejak 12 September 1978, FKPPI terus konsisten berperan menjaga kedaulatan NKRI, mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan organisasi pendukungnya yaitu: GM FKPPI, Wanita FKPPI, HIPWI FKPPI dan GMP FKPPI.

Menjadi pelopor persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bukan untuk mengundang perpecahan diantara anak bangsa!”.

Sementara itu Yan Coga selaku Sekjen GM FKPPI Sumsel memaparkan,

“KB FKPPI akan tetap patuh dengan deklarasi dan AD ART yang sudah disepakati bersama bahkan disepakati oleh Pembina Utama FKPPI, yaitu Panglima TNI, Kapolri dan para pendiri FKPPI seperti Surya Paloh dan rekan-rekan.

Secara de facto dan de jure Musda FKPPI yang dilaksanakan di Amaris Hotel tersebut sangat cacat hukum dan mencederai ruh nya FKPPI yang begitu mulia.

Kita sangat terbuka untuk merangkul sekaligus menjaga persatuan dan kesatuan antar anak bangsa, sesuai dengan tema Rapimda kita tahun ini yaitu Konsolidasi Organisasi Untuk Soliditas KB FKPPI Sumsel.”

Eks Ketua FORBES KNPI Sumsel ini melanjutkan, bahwa “Jika ditilik dari sejarah nya deklarasi peleburan ada penyatuan GM FKPPI dan KB FKPPI menjadi satu jiwa dalam dua raga. Semunya sudah clear dan terjadilah kesepakatan pelantikan bahkan Ketua PP Hans Silalahi ikut menandatangani itudan ikut dilantik sebagai Waketum PEMUDA dan Olga yang cikal bakal untuk menjadi GM di bawah KB FKPPI.”

Lanjutnya, namun pasca pelantikan GM menghianati hasil..dan sprtinya ada sesuatu yang mereka tidak dapatkan daru kesepakatan awal, sehingga berpisah, serta yang sangat memalukan dan memilukan yaitu mereka tidak membaca tolak ukur syarat mnjadi GM dalam UU Kepemudaan, bahkan yang paling sederhana nya adalah usia menjadi faktor utamanya.

Hans ingin memaksakan diri mnjadi Ketua GM kembali dengan usia yang lebih dari 45 tahun pada waktu itu. Sangat jelas memperkosa peraturan yang berlaku.

Disamping itu Cik Naya selaku Sekjen FKPPI Sumsel menyampaikan, “Adanya Musda FKPPI di Amaris Hotel yang jelas sangat memperkeruh suasana itu bertepatan juga dengan Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) PD VI FKPPI Sumsel yang secara transparan kolaborasi penuh dengan TNI dan Polri di Sumatera Selatan.

Masyarakat bisa menilai lokasi Rapimda kita menunjukkan sinergi FKPPI terhadap TNI Polri dengan berada di Markas Pomdam II/Sriwijaya yang berdekatan dengan Kantor Walikota Palembang, Jalan Merdeka No.1, 22 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil.”

Dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan yang ketat Rapimda ini dibuka oleh H.Mawardi Yahya selaku Wakil Gubernur Sumsel dan dihadiri oleh Letkol TNI Hermawan, Danlanal Palembang, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Agus Suhardi, Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Hermanto, Ketua Dewan Penasehat FKPPI Ir. H. Syahrial Oesman serta Tokoh Sumsel yang menjadi PLT Ketua KB FKPPI Dr. H.Nasrun Umar dan Sekjen Cik Naya, SH.

Solid dalam barisan hadir juga Bendahara Bambang Arta, para Wakil Ketua PD VI KB FKPPI Sumsel Iwan Darmawan, Fauzi Zakaria, Wastu Widya, Akhmad Bastari, Bambang, Alfan Rahman. Ketua Generasi Muda KB FKPPI PD VI Sumsel Teddy Priadi, Sekretaris GM Yan Coga Hariranto, Forkompinda, tamu undangan dari berbagai Organisasi Masyarakat dan Kepemudaan di Sumsel beserta seluruh Keluarga Besar FKPPI se-Sumatera Selatan.

Lalu Perlu ditegaskan seluruh unsur Wanhat ikut hadir dalam Rapimda FKPPI, kami menyayangkan Pak Gubernur bisa terjebak dalam manuver Musda GM FKPPI di Amaris Hotel tersebut, dan kenyataannya Pak Gubernur sendiri bingung disana tidak ada tokoh yang dikenalnya.

Bahkan salah satu pendukung Gubernur pada saat pencalonan itu adalah KB FKPPI Sumsel dibawah kepemimpinan Bapak Muzakir SS.

Setiap pelantikan setiap Cabang di daerah Gubernur selalu mendampingi sambil sosialisasi dukungan terhadap beliau pada masa itu.

Gubernur juga memiliki circle hubungan yang sangat dekat dengan PLT Ketua GM FKPPI Sumsel Dr. H. Nasrun Umar dan para Dewan Penasihat (Wanhat) FKPPI Sumsel dari dulu hingga detik ini.

Momentum akhir tahun ini mari kita jadikan
untuk bersama-sama menjadi refleksi menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan niat dan pemikiran yang jernih.

Sangat memalukan dan memilukan tentunya Generasi Muda (GM) FKPPI di Amaris Hotel itu karena usianya banyak diisi oleh Bapak-Bapak sehingga malah berubah nama menjadi GEMA (Generasi Manula) FKPPI. Salam Sehat!

Editor: Joni Karbot

By Joni Karbot

Bung JK : Komisaris PT VMN, Owner WartaKitaNews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *