MUSI RAWAS, WartaKitaNews.com – Wakil Bupati (Wabup) Musi Rawas (Mura), Hj Suwarti mengajak masyarakat Lain Serasan Sekentenan untuk memanfaatkan lahan kosong dan lahan tidur serta lahan pekarangan dengan bercocok tanam jagung.
Hal tersebut disampaikan Wabup Mura, Hj Suwarti saat melakukan panen raya jagung nasional tahun 2021 jenis Hibrida varietas Pioner 36, di Desa Satan Indah Jaya Kecamatan Muara Beliti, Rabu (29/9/2021).
Dalam sambutannya, Wabup Mura menyampaikan, panen raya dipusatkan di Grobokan, Jawa Tengah dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI dengan diikuti seluruh Kabupaten/Kota secara virtual.
Wabup mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) yang telah mendorong progran nasional untuk swasembada pangan.
“Saya berharap, tanam jagung ini bisa digerakan pada wilayah di Kabupaten Mura, karena di kebutuhan jagung hibrida di Mura masih kekurangan, apalagi untuk ekspor ke daerah lain untuk konsumsi ternak sendiri juga masih kurang,” kata Wabup.
Wabup juga mengajak, masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dan lahan tidur. Terlebih di Mura saat ini masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan, khususnya lahan di sekitar pekarangan rumah.
“Silahkan Distannak untuk memberikan bibit agar warga juga semangat. Jangan hanya itu, tapi pemerintah juga harus memberikan fasilitas untuk pemasarannya, agar bisa mendongkrak harga dan penghasilan petani jagung,” tegas Wabup.
Sementara, Kepala Distannak Mura, Zuhri Syawal melalui Sekretaris, Anindito menjelaskan, untuk luas total tanaman jagung di Desa Satan Indah Jaya sendiri mencapai 106 Ha yang dikelola oleh Kelompok Tani Tunas Harapan.
“Kalau yang akan dipanen ini sekitar 7Ha. Ini merupakan program pengembangan jagung nasional yang juga bantuan dari Pemkab Mura,” tutur Anandito.
Menurutnya, untuk jenis jagung yang dipanen sendiri adalah jenis jagung hibrida variates pioner 36, dengan masa hanya 85 hari. Untuk produksi sendiri sekitar 15 ton berhektar untuk tongkol kering atau 9,9 ton pripilan kering setiap hektarnya.
Kemudian untuk sasaran tanam jagung di Mura mencapai 8.290 Ha, namun terealisasi 8.847 Ha atau 106,7 persen. Sedangkan untuk panen 7.391 Ha dari terget semua 7.886 Ha atau 93,20 persen.
“Untuk empat sampai lima tahun terakhir, tanaman jagung di Mura menunjukan tren yang meningkat. Sebab, sebelumnya lahan yang tidak ditanam jagung, kini sudah ditanami, karena masa pengeringan,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, di Provinsi Sumsel, Kabupaten Mura berada diurutan ke-4 dibawah Oku Selatan, Banyuasin dan Oku Timur dan mengeser Lahat dan Muara Enim.
“Kedepan akan terus dilakukan pengembangan, khususnya dilahan kering dan lahan yang tidak bisa ditanam padi,” tandasnya. (And)