Banyuasin, WartaKitaNews.com – Terkait pemberitaan di beberapa media online yang menyatakan Roaini (48) warga Talang Jaya I Kecamatan Betung yang menderita sakit kurang lebih satu tahun dan belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah, Pemdes Taja Raya I Kecamatan Betung angkat bicara dan menegaskan hal itu sama sekali tidak benar.
Hal ini disampaikan Pj. Kades Taja Raya I Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, saat mendatangi kediaman Roaini bersama jajaran Perangkat desa. Tampak juga hadir Camat Betung M. Sobir, S.Sos didampingi Ketua TP PKK Kecamtan Betung, Kasi PPD Imron, Kepala UPT Puskesmas Betung bersama Bidan Desa Sefti dan Novi serta Balon Kades Ardiansyah.
“Tidak benar kalau Roaini ini belum pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah, dan perlu kami jelaskan disini bahwa Roaini ini mendapat Bantuan Sosial Tunai (BST), dan sedangkan orang tuanya Suhaimi mendapat BLT-DD,” kata Pj. Kades Talang Jaya I Harun Sohar saat berada dikediaman orang tua Roaini, Minggu (19/09).
Dikatakan Harun Sohar, bahwa Roaini, janda beranak dua yang merupakan warga RT 007 Dusun II Desa Taja Raya I Pilif 2 ini sudah menderita sakit lumpuh, diabetes serta disinyalir ada komplikasi penyakit lain. Hampir kurang lebih 1 tahun terbaring di kediaman orangtuanya
“Pada tahun 2019 Roaini ini berobat rutin di PKM Talang Jaya Betung untuk diperiksa mata dengan diagnosa katarak dan dirujuk ke RSUD Banyuasin. Namun setelah dicek glukosa darah 350 mg/dl, TD : 130/90 mmHg di rujuk ke RS Mata Palembang,” terang dia.
Kemudian lanjut Harun Sohar, pada bulan Januari 2020 Roaini dilakukan operasi mata dan diopname di RS selama 2 hari. Setelah operasi mata ternyata si pasien ada luka dikaki namun pemeriksaan dilakukan dirumah karena tidak bisa berjalan.
“Selanjutnya tanggal 3 Maret 2020 pasien dirujuk lagi ke RSUD Banyuasin, keadaan pasien lemah glukosa darah 80 mg.dl, TD : 130/90 mmHg dan langsung opname. Setelah seminggu pasien membaik, KU pasien gula darah 150 mg/dl, pasien pulang kerumah setelah itu perawatan luka dirumah kurang lebih 1 tahun dan luka membaik,” jelas dia.
Tahun 2021 keadaan keadaan pasien lemah kembali, setengah badan sebelah kiri tidak bisa digerakkan, D : 130/90 mmHg, glukosa darah 150 mg/dl dan disarankan pasien dirujuk ke RSUD Banyuasin tetapi pasien menolak dan berobat kampung diurut saja, karena tidak ada biaya untuk keluarga pasien yang jaga.“Pemeriksaan terakhir TD : 150/90 mmHg, kadar glukosa darah 154mg/dl,” jelas dia.
Hal senada yang disampaikan Bidan Desa Sefti dan Novi yang menyatakan bahwa selama satu tahun dia rutin merawat penyakit diabetes Roaini hingga sampai sembuh sekarang ini.” Satu tahun kita merawat panyakit diabetes Nya dan Alhamdulillah diabetes Nya sudah mengering,” ungkap dia.
Hanya saja lanjut dia, saat ini setengah badan sebelah kiri Roaini ini tidak bisa digerakkan, dan dari hasil pemeriksaan
D : 130 / 90 mmHg, glukosa darah 150 mg / dl dan kami sarankan pasien dirujuk ke RSUD Banyuasin tetapi pasien menolak dan berobat kampung dengan cara diurut saja, karena tidak ada biaya. “Pemeriksaan terakhir TD : 150/90 mmHg, kadar glukosa darah 154mg/dl,” jelas dia.
Orang tua pasien Suhaimi membenarkan kalau anaknya disarankan untuk di rujuk ke RSUD Banyuasin hanya dia menolak dengan alasan tidak ada biaya dan ingin berobat kampung saja dengan cara di urut.”Benar itu memang anak saya disarankan di rujuk ke RSUD Banyuasin tapi kami ini tidak ada biaya dan siapa yang akan menjaganya di RS, sementara saya ini mau nyadap karet dan anaknya mau sekolah,” ungkap dia seraya menyebut untuk di rawat di rumah saja.
Berdasarkan keterangan Mandala Putra, Sekdes setempat menyatakan kalau Roaini ini memang janda, punya 2 anak Laki- laki, satu sudah menikah dan satu lagi (17) masih sekolah, juga Roaini ini punya kartu KIS (Kartu Indonesia Sehat). “Kalau masalah bantuan, ibunya mendapatkan BLT-DD, sedangkan Roaini mendapatkan BST,” ujar dia.
Dia juga menyampaikan nanti Roaini ini akan di usulkan bantuan dari BAZNAS Banyuasin untuk biaya berobat termasuk juga akan di urus ke Dinas Sosial untuk diusulkan bantuan kursi roda.”Kami dari Pemdes nanti akan mengajukan profosal bantuan ke BAZNAS dan Dinas Sosial agar mendapatkan kursi roda,” ungkap dia.
Sementara Camat Betung M. Sobir, S.Sos mengatakan bahwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua, dan kalau masalah bantuan jelas Roaini dan orang tuanya semuanya dapat, jadi kalau ada yang mengatakan belum pernah mendapat bantuan itu jelas tidak benar.
“Roaini ini mendapat bantuan BST dan sedangkan orang tuanya mendapat BLT-DD. Juga disini perlu kami sampaikan seandainya ada donatur yang ingin memberikan bantuan kepada Roaini hendaknya langsung datang kerumah yang bersangkutan atau hubungi Pemdes setempat,” pungkas dia.