MUSI RAWAS, WartaKitaNews.com – Finalis Bujang Dehe Musi Rawas (BDMR) Tahun 2021 melaksanakan audiensi bersama Wakil Bupati Musi Rawas (Mura) Hj Suwarti, di Ruang Rapat Bina Praja Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Mura, Senin (31/05/2021).
Para finalis ini akan mengikuti pemilihan Bujang Dehe Musi Rawas tahun 2021 dan memerebutkan posisi terbaik pada malam grand final nantinya. Para Bujang Dehe Musi Rawas ini berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Musi Rawas.
Wakil Bupati Musi Rawas Hj Suwarti menyampaikan, Bujang Dehe merupakan wajah dari Kabupaten Musi Rawas. “Untuk itu, dalam ajang pemilihan Bujang Dehe Musi Rawas tahu 2021, peserta harus serius dan mengerti wawasan dengan Kabupaten Musi Rawas,” katanya.
Ditambahkan Wabup, peserta harus memahami, baik dari sisi budaya, kesenian, pariwisata dan hal-hal lainnya terkait dengan kondisi umum Kabupaten Musi Rawas.
“Tetap semangat dalam mengikuti Pemilihan Bujang Dehe Musi Rawas,” ucap Wabub Hj Suwarti.
Sebelumnya, Ke 28 Finalis Bujang Dehe Musi Rawas (BDMR) Tahun 2021, telah mengikuti pembekalan ilmu pengetahuan adat istiadat serta kebudayaan di Kabupaten Mura. Hal tersebut, guna menjaga sekaligus melestarikan adat istiadat dan kebudayaan di wilayah Kabupaten Mura.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kabupaten Mura, Syamsul Djoko Karyono melalui Kabid Kebudayaan, Hamam Santoso didampingi Kasi Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Emiliana saat dikonfirmasi awak media usai kegiatan audiensi bersama Wakil Bupati Mura.
“Ya, Kamis (27/5/2021), sekitar pukul 13.00 WIB hingga 14.30 WIB, ke 28 Finalis BDMR diberikan pembekalan adat istiadat dan kebudayaan di ruang rapat Kantor Disbudpar Kabupaten Mura,” kata Hamam Santoso didampingi Emiliana.
Dijelaskan Emiliana, pembekalan adat istiadat dan kebudayaan ini bertujuan agar para finalis BDMR mengetahui adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Mura.
“Karena, sangat penting, sebab mereka ini adalah Duta Wisata Kabupaten Mura, minimal tahu adat istiadat dan kebudayaan di Kabupaten Mura,” jelas wanita mengenakan jilbab ini.
Lebih lanjut, Emiliana menjelaskan, dengan diberikan pembekalan ini, setidaknya para finalis BDMR, nantinya bisa menjaga dan melestarikan adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Mura.
“Sekaligus, mengajak para pemuda-pemudi di setiap desa, kelurahan, kecamatan hingga luar daerah Kabupaten Mura,” paparnya.
Mengapa demikian? Sambung Emiliana, sebab saat ini hampir adat istiadat dan kebudayaan yang ada di Kabupaten Mura, mulai tidak dipraktekan ataupun dilakukan lagi oleh masyarakat.
“Maka oleh sebab itu, besar harapan kepada finalis BDMR, kiranya untuk mengajak pemuda dan masyarakat Kabupaten Mura untuk menjaga dan melestarikannya,” tukasnya. (And)
Editor: Joni Karbot