Banyuasin, WartaKitaNews.com – Sudah menjadi rutinitas tiap tahun sejak tahun 2018, Pemerintah (Pemdes) Desa Lubuk Karet Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin, tidak pernah absen dalam mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni(RTLH) bagi warga miskin.

Untuk melaksanakan kegiatan ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Karet menganggarkan tiga unit tiap tahun dengan nominal rata-rata sebesar Rp17.500.000,00 (tujuh belas juta lima ratus ribu rupiah) tiap rumah tidak layak huni.

Pelaksanaan kegiatan ini sejak tahun 2018 dilandasi dengan terbitnya Peraturan Bupati Banyuasinl tentang Sinkronisasi Program dan Kegiatan APBDes dengan APBD Tahun Anggaran 2018 yang notabene peraturan ini di-update tiap tahun dan kegiatan ini selalu nangkring di dalam peraturan Bupati.

“Terlebih, kegiatan ini juga selalu menjadi prioritas dalam Peraturan Menteri Desa dan PDTT tentang prioritas penggunaan Dana Desa pada tiap tahun hingga tahun 2020 ini,” kata Kepala Desa (Kades) Lubuk Karet Anang Bastian, pada Selasa (15/12/20).

Kades Anang sapaan akrabnya menyebut bahwa Pemerintah Desa (Pemdes) Lubuk Karet kali ini kembali menggalokasikan sebagian Dana Desa (DD) untuk tahun anggaran 2020 membedah sejumlah Rumah warga Tidak Layak Huni (RTLH) yang berada di tiga dusun.

Program tersebut kata dia, merupakan program untuk peningkatan kuwalitas rumah Tidak layak huni bagi keluarga miskin atau kurang mampu.” Harapanya, dengan Dana Desa ini masyarakat dapat merasa terbantu dan juga semoga di tahun yang akan datang ada lagi pembanggunan ini sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Desa kepada warga, dengan mewujudkan Banyuasin Bangkit adil dan sejahtera” ujar dia.

Menurut Kades Anang Bastian, bedah rumah tersebut sudah sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) kegunaan Dana desa yang sebagian diperuntukan untuk pemberdayaan dan pembangunan dalam hal infrastruktur permukiman. “Berdasarkan hasil musyawarah, Pemdes Lubuk Karet telah merealisasikan untuk bedah RTLH sebanyak tiga titik yang berada di tiga dusun.

Dana dari pusat ini jelas Kades Anang Bastian, merupakan bantuan stimulan agar masyarakat bisa memperbaiki rumahnya. Memang diakuinya, dana Rp. 17.500.000,00 ini tidak bisa membangun rumah dalam kondisi bagus, sehingga diperlukan swadaya.

Menariknya, program bedah rumah ini tidak saja bergantung pada kucuran dana APBDes saja, namun semangat gotong-royong masyarakat sekitar begitu kental mewarnai kegiatan tersebut. “Kami sangat prihatin melihat kondisi warga kami ini sehingga warga pun punya inisiatif untuk swadaya dan gotong-royong.”Terlebih ketika usulan kami di Musdes disetujui untuk membedah rumah tiga warga tersebut,” terang salah satu tokoh masyarakat Desa Lubuk Karet

Salah satu warga Desa Lubuk Karet penerima bedah rumah tersebut yakni Sul Hadi mengaku terharu dengan perhatian Pemdes Lubuk Karet terhadap keluarganya.“Atas nama keluarga saya ucapkan terimakasih banyak dengan Pemdes Desa Lubuk Karet yang telah memberikan perhatian kepada keluarga kami sehingga rumah kami bisa di huni dengan layak, semoga Pemdes Lubuk Karet terus berupaya mensejahterakan semua warganya”, pungkasnya. (Vilkadi)

By admin

Joni Karbot & Vilkadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *